Sejarah Singkat Gedung Putih, Namanya Pemberian Presiden Theodore Roosevelt
GEDUNG Putih atau White House merupakan tempat kerja resmi sekaligus kediaman Presiden Amerika Serikat. Bangunan ini memiliki enam lantai dengan mencakup total luas 55.000 kaki persegi. Gedung Putih menjadi gedung federal tertua di ibu kota negara tersebut.
Keberadaan Gedung Putih bermula ketika Presiden George Washington menandatangani Undang-Undang Kongres pada Desember 1790. Dalam Undang-undang Kongres tersebut dinyatakan bahwa pemerintah federal akan bertempat tinggal di sebuah distrik.
Selama pembangunan gedung tersebut, Presiden Washington selalu mengawasi pembangunan dan tidak pernah tinggal di dalamnya. Barulah ketika Gedung Putih hampir selesai, bangunan itu ditempati oleh Presiden John Adams dan istrinya.
Gedung Putih kemudian menjadi titik fokus federal dan terhubung dengan Gedung Kongres Amerika Serikat melalui Pennsylvania Avenue. Thomas Jefferson pernah mengadakan open house pada pelantikan pertamanya di tahun 1805. Presiden ketiga Amerika Serikat itu juga pernah membuka Gedung Putih untuk tur umum. Selama Jefferson menjabat, Gedung Putih didekorasi secara elegan dengan bergaya Louis XVI.
Untuk berkunjung ke sana, warga luar AS harus berkoordinasi dengan kedutaan besar negara asalnya dan mengikuti tahapan lainnya.
Berikut fakta-fakta sejarah pembangunan Gedung Putih
Contents
1. Peletakan batu pertama
AS belum memiliki ibu kota maupun istana negara ketika dipimpin oleh Presiden George Washington. Untuk itu Washington yang menjabat dua periode sejak tahun 1789 sampai 1796, menunjuk ibu kota baru Distrik Columbia yang lebih dikenal sebagai Washington DC, dan lokasi istana negara. Orang-orang Afrika-Amerika yang diperbudak terlibat dalam pembangunan gedung itu, yang desainnya diawasi arsitek Irlandia-Amerika James Hoban. Peletakan batu pertama Gedung Putih dilakukan pada 13 Oktober 1792. Sementara pembangunan dilakukan, presiden berkantor di Philadelphia.
2. Presiden pertama yang tinggal di Gedung Putih
Pembangunan istana kepresidenan AS itu dimulai pada era Presiden George Washington. Namun presiden pertama yang menempatinya adalah John Adams, mulai 1 November 1797. Pada pemilihan pertama di mana Washington menang, Adam menempati urutan kedua dan menjadi wakil presiden pertama di negara itu. Pada pemilu ketiga, Washington tidak bersedia mengambil peluang untuk periode ketiganya dan Adams memenangkan pemilu sebagai penerusnya. “Saya berdoa agar surga memberikan berkat yang terbaik untuk rumah ini, dan untuk semua yang akan menghuninya nanti. Semoga tidak seorang pun kecuali orang bijak yang pernah memerintah di bawah atap ini!” tulis Abigail, istri Adams.
Baca Juga : Pasar Baru Bandung: Sejarah, Lokasi, Jam Buka, dan Barang yang Dijual
3. Asal nama Gedung Putih
Dilansir dari awalnya muncul beberapa nama untuk gedung itu, antara lain istana presiden, rumah presiden, dan mansion eksekutif. Akhirnya nama Gedung Putih dipilih karena batu abu-abu putih yang digunakan sangat kontras dengan bangunan di sekitarnya. Kemudian, Presiden Theodore Roosvelt menetapkan nama Gedung Putih pada 1901.
4. Pernah hangus terbakar
Dalam perang melawan Inggris yang disebut Perang 1812, Gedung Putih dan Gedung Capitol dibakar oleh tentara Inggris, tepatnya tahun 1814. Arsitek Hoban kembali berperan dalam pembangunan kembali, pengecatan tembok-tembok yang hangus, dan penambahan bangunan, yang seluruhnya selesai tahun 1820-an. Bangunan yang ditambahkan ialah teras timur dan barat bangunan utama, juga serambi selatan berbentuk setengah lingkaran serta serambi utara yang memiliki tiang.
5. Perawatan spesial
Dikutip dari Gedung Putih memiliki 132 kamar, 35 kamar mandi, di enam lantai bagian Residence. Selain itu terdapat 412 pintu, 147 jendela, 8 tangga, 3 lift, dan 28 perapian. Untuk permukaan tembok luarnya, pengecatan akan menghabiskan 570 galon cat. Fungsinya yang penting dan kunjungan wisatawan yang deras membuat gedung itu membutuhkan perawatan yang cukup. Dilansir dari CNN, terdapat tradisi di mana peralatan kontruksi akan masuk ke arah Gedung Putih di musim panas, ketika presiden pergi ke pantai atau perdesaan. Mereka melakukan renovasi ketika presiden pergi untuk berlibur.
Jalan masuk, jendela, halaman selatan, dan ruang bawah tanah, termasuk bagian-bagian yang dikerjakan. Kadang presiden yang mendiami gedung itu menginginkan beberapa perubahan. Misalnya tahun ini, Biden yang memasukkan televisi kecil di belakang Resolute Desk. Bangunan dipertahankan dengan standar level musium, namun pemeliharaan hampir terus-menerus dilakukan untuk menjamin gedung yang berusia 222 tahun itu tetap kokoh mendukung berlangsungnya negara tersebut