Fashion

Cerita Menarik di Balik Brand Fashion Terkenal di Dunia

Mengenal Tentang Brand Fashion Terbaik di Dunia

Doyan belanja barang bermerek? Kami yakin sepersekian persen teman-teman di luar sana PASTI  gemar slot gacor 777 melakukannya. Selain bisa memuaskan ‘dahaga’, belanja barang bermerek biasanya membuat kelas kita naik satu level di mata orang-orang. Pasalnya, baik kuantitas dan kualitas barang bermerek sesuai dengan harganya yang selalu memiliki deretan panjang angka nol. Biasanya orang-orang yang bisa melakukannya, hanya dari kalangan jetset saja.

Sayang, banyak orang yang beranggapan kalau belanja barang bermerek selalu dikaitkan dengan sifat hedonisme. Sebenarnya belanja barang bermerek sah-sah saja selama kita bisa membatasi diri. Yang jadi masalah kalau kita sudah kecanduan. Ini dia yang membuat paradigma belanja barang bermerek menjadi kegiatan negatif. Namun tak selamanya belanja barang bermerek itu menjadi hal yang negatif kok! Sekarang banyak juga kaum sosialita yang mengubah hobi belanjanya ini menjadi salah satu investasi yang menggiurkan; tak hanya memutar uang saja, tapi juga bisa mencicipi koleksi terbaru dari sang investor.

Nah, kalau teman-teman mau ikutan berinvestasi seperti para sosialita di atas, kalian harus hapal juga yah sejarahnya! Bukan hanya hapal merek dan logonya saja. Malu dong kalau nanti ada klien yang newbie bertanya tentang detail merek tertentu, tapi kita sebagai investor tidak bisa menerangkannya. Maka dari itu, kali ini kamini.id akan mencoba menerangkan beberapa rangkuman sejarah brand fashion dunia yang dijamin bisa menambah pengetahuan kalian! Yuk simak!

1. Louis Vuitton

Bila ada yang bertanya, apa merek apparels yang paling tersohor di seluruh dunia? Jawabannya pasti Louis Vuitton. Merek dagang dengan lambang LV yang menjadi signaturenya ini sudah merambah dunia fashion sejak sekitar tahun 1854; menjadikannya merek apparels pertama yang sukses menembus pasar fashion kelas kakap.

Louis Vuitton sendiri merupakan pria kelahiran 4 Agustus 1821 di Anchay, France. Dirinya menjadi seorang desiner bukan atas kemauannya sendiri. Sebenarnya Vuitton hanya memiliki kemampuan dalam membuat boks kayu. Namun saat Napoleon Bonaparte III ditahbiskan sebagai Kaisar di Perancis, kemampuan Vuitton akhirnya berkembang.

Sang istri Napoleon, seorang permaisuri dari Spanyol, mengetahui bakat Vuitton dalam membuat boks kayu terbaik. Ini membuat dirinya dipekerjakan sebagai pembuat boks kayu khusus pakaian pribadi bagi keluarga Napoleon. Kesempatan ini membuat Vuitton menjadi sangat terkenal, akibat istri Napoleon yang memperkenalkannya kepada seluruh kolega keluarganya yang hampir semua berasal dari royal family.

Setelah berhenti dari keluarga Kaisar Napoleon III, Vuitton membangun usahanya sendiri bersama sang istri Clemence Emilie Parriaux yang dinikahinya pada 22 April 1854. Mulai dari sini lah, usaha dengan monogram LV (lambang quatrefoils dan bunga) yang meliputi jam tangan, pakaian, sepatu, aksesoris, dsb. mulai menjamur ke seluruh dunia.

Hingga saat ini, perusahaan LV sudah merebak ke 50 negara dengan retail shop yang menyentuh angka 500 toko bertempat di spot-spot kenamaan seperti Galleria Vittorio Emanuele II di Milan, Champs-Élysées di Paris, 66 Plaza di Shangai, The Fifth Avenue di Manhattan, Plaza Senayan di Indonesia dan masih banyak lainnya. Dengan hasil penjualan sebesar € 9.7 miliar pada tahun 2013, para peneliti saham mengamini kalau pada tahun ini, LV masih tetap merajai brand fashion dunia dengan hasil penjualan terbanyak.

2. Hermès

Merupakan rival terbesar Louis Vuitton. Merek dagang lainnya yang memegang kuasa atas dunia fashion di seluruh dunia. Rumah mode asal Paris ini mengusung tema klasik dan vintage di setiap karyanya; warna-warna terang juga menjadi ciri khas Hermés. Merek yang satu ini diakui sebagai satu-satunya merek fashion yang tidak ‘tersentuh’ dengan krisis ekonomi global. Pasalnya, masih banyak orang yang rela menggelontorkan uangnya untuk membeli produk Hermés di saat kurs mata uang di negaranya masing-masing sedang anjlok.

Adalah Thierry Hermes, pria kelahiran tahun 1801 di Krefeld, Jerman inilah yang pertama kali membuat rumah mode Hermés. Uniknya, barang-barang yang ia buat sebenarnya bukan untuk manusia, melainkan untuk kuda; mulai dari kekang, saddle, peralatan berkuda hingga kereta barang. Itu semua ia buat di rumah produksi miliknya di Grand Boulevards, Paris guna memenuhi permintaan para bangsawan Eropa. Seiring bertambahnya usia, Thierry akhirnya mewariskan apa yang ia punya kepada anaknya, Charles-Emille Hermes. Berangkat dari warisan inilah, Charles mulai memproduksi barang-barang selain peralatan berkuda.

Walaupun begitu, barang-barang tersebut masih ada sangkut pautnya dengan kegiatan berkuda para bangsawan, seperti tas kulit, jaket, hingga scarf. Untuk mengenang awal mula Hermés terbentuk, para pewaris Hermés membuat logo yang terbilang unik. Sebuah kuda yang sedang menarik kereta pangeran. Logo ini yang membuatnya semakin dikenal para pemaham fashion. Akibat perkembangan dunia fashion yang signifikan. Keluarga Hermés akhirnya terpengaruh untuk membuat inovasi baru. Sampai pada tahun 1970,  Hermés mulai diakui sebagai brand ternama yang tak kalah baik dari brand kenamaan lainnya seperti Louis Vuitton.

Kini, Hermés tak hanya membuat tas, jaket atau scarf saja. Hermés juga membuat aksesoris, perhiasan mahal, pakaian mewah, sepatu, dasi sutera, sampai parfum! Dengan harga fantastis untuk setiap produknya, tak heran klien Hermés bukan sembarang orang. Kabarnya, Paris Hilton, Nicole Kidman, Julianne Moore, Elle MacPherson, Elizabeth Hurley dan Madonna adalah deretan artis terkenal yang kerap kali menggunakan produk keluaran Hermés.

3. Gucci

Menjadi peringkat ke 41 di “Top Global 100 Brands” dan masuk ke dalam posisi 38 pada survey ‘The Most Valuable Brands’ yang dibuat oleh majalah Forbes (2013) menjadikan Gucci sebagai salah satu merek produk fashion terbaik dan salah satu merek yang paling dicari di seluruh dunia. Bagaimana tidak? Gucci selalu menghadirkan koleksi-koleksi yang sangat up-to-date dan berkelas sehingga banyak fashionista yang menunggu setiap peluncuran produk Gucci. Bukan hanya para fashionista saja, kalangan pebisnis yang bergerak di bidang entertainment dan majalah fashion ternama juga sama antusiasnya untuk menunggu koleksi-koleksi terbaru Gucci.

Siapa sangka, orang dibalik brand Gucci yang tersohor itu bukanlah orang yang mahir dalam bidang seni desain. Adalah Guccio Gucci, pendiri rumah produksi Gucci, lahir di Florence pada tahun 1881. Guccio bukanlah berasal dari kalangan yang berada, dia harus banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri. Masa mudanya ia pakai untuk bekerja. Pada tahun 1897, Guccio bekerja di Hotel Savoy, London. Dari sini karirnya mulai berkembang; Hotel Savoy dipenuhi oleh tamu-tamu orang kaya dan pebisnis-pebisnis sukses yang sedang dalam business trip.

Saat itu, Guccio selalu melihat para tamu di hotel tempatnya bekerja menggunakan tas-tas kulit yang sangat bagus. Berkat kemampuan mengingatnya yang baik, Guccio mulai menggambarnya. Hingga suatu waktu, Guccio memutuskan untuk berhenti bekerja dan kembali ke Florence. Guccio pun memulai kembali karirnya. Dia membangun rumah produksi kecil-kecilan yang membuat tas dan kantung bawaan yang sering dipakai oleh bangsawan yang senang berpergian menggunakan kuda. Berhubung saat itu di Italian produksi kulit sedang bagus, maka Guccio memanfaatkan kesempatan tersebut.

Para bangsawan yang membeli dan membawa tas kulit Guccio ke negara lain membuat para bangsawan di negara dikunjungi ingin membeli tas rancangan Guccio juga. Dalam keadaan seperti itu, Guccio menjadi sangat terkenal. Hingga pada tahun 1936, rumah produksi Gucci berhasil membuat koper pertama yang langsung meledak di pasaran. Dari sinilah, seluruh produk Gucci terkenal sampai ke seluruh dunia. Kini, Gucci tak hanya memproduksi tas saja. Gucci membuat barang-barang lainnya seperti baju, jaket, sepatu, kacamata, selendang sutra, box kosmetik, dsb.

4. Calvin Klein

Bila ingat dengan brand yang satu ini, satu hal yang terlintas pasti sebuah boxer pria atau celana dalam brief bukan? Memang tak salah, Calvin Klein atau yang lebih dikenal dengan CK memang mahir bahkan piawai dalam membuat atau mendesain sebuah pakaian dalam khusus pria. Namun bukan hanya pakaian dalam saja, CK juga menghasilkan produk-produk yang tak kalah unggul dari para pendahulunya. Sebut saja, jaket, baju, celana jeans, parfum, kacamata dan masih banyak lagi. Tapi dibalik kesuksesan brand CK, siapa sih penemunya?

Adalah Calvin Klein sendiri. Pria kelahrian 19 November 1942 ini adalah seorang lulusan dari Manhattan’s Preeminent Fashion Institute of Technology. Tak seperti lelaki kebanyakan, CK menghabiskan waktunya untuk belajar mendesain baju pria dan wanita. Inspirasinya dalam membuat desain berasal dari kaum urban di New York yang memiliki style sederhana namun terlihat selalu fresh dan enak untuk dipandang. Hingga akhirnya, CK memberanikan diri untuk membuat clothing line pribadi menggunakan modal seadanya dengan cara mempekerjakan seorang penjahit untuk membuat baju hasil ciptaannya.

Usahanya ini berhasil! Seorang representasi sebuah mall besar di New York melihat seluruh koleksi baju hasil karyanya dan dengan segera membeli 8 koleksi CK untuk dipajang di mall. Tak disangka, hasil karya CK viral di seluruh penjuru Amerika; banyak yang suka dan tertarik dengan karya CK hingga sekarang.

Kini brand CK sudah bisa dilihat dimana-mana, di seluruh dunia. Mulai dari pakaian, parfum, sepatu, aksesoris hingga signature-nya, pakaian dalam. Banyak model dan aktris yang ingin menjadi ambassador Calvin Klein. Sebut saja Justin Bieber dan David Beckham yang berhasil menjadi model pakaian dalam (boxer) Calvin Klein. Berkat mereka, penjualan produk-produk CK selain pakaian dalam pun meningkat setiap tahunnya.

5. Prada

Brand satu ini memang sudah terkenal dari dulu. Terkenal di kalangan para jutawan dan bangsawan dari seluruh negeri karena design setiap produknya sangat elegan dan terlihat mewah. Jadi Prada sudah pasti bukan hal asing lagi bagi penyuka atau kolektor barang-barang branded; mulai dari model yang up-to-date hingga model vintage yang lebih disukai kaum jutawan. Brand Prada sendiri dibentuk pada tahun 1913 oleh seorang pembuat produk-produk mewah yang terbuat dari kulit bernama Mario Prada. Pada awalnya, Mario Prada hanya memproduksi tas yang terbuat dari bahan walrus.

Namun karena alasan bahan walrus terlalu sulit untuk dibentuk karena berbobot lumayan berat, Mario mulai membuat inovasi; dirinya menggunakan bahan-bahan lain yang lebih mudah didapat dan harga jualnya yang baik seperti kristal atau kulit kerang. Inovasi di atas disukai oleh para pelanggan Mario Prada sehingga produksi berbahan walrus dihentikan dan diganti dengan produksi berbahan lainnya. Terlampau tua, Mario Prada menyerahkan seluruh kerja kerasnya kepada Muccia Prada, cucu Mario. Mario ingin kalau cucunya bisa meneruskan bisnis produksi kulit miliknya.

Akhirnya setelah Prada jatuh ke tangan Muccia, manajemen di pabrik Prada berubah; Muccia menangani design untuk Prada sedangkan suami Muccia, Patrizio Baterlli, menangani penjualan. Kini Prada dikenal dengan designnya yang simple namun tidak menghilangkan kesan elegan. Selain itu Prada juga memiliki signature color sendiri; mulai dari warna hitam, abu-abu dan krem juga warna pastel.

Saat ini, Prada sudah bisa didampingkan dengan brand ternama lainnya di bidang fashion seperti Louis Vuitton atau Gucci. Angka penjualan Prada yang meliputi harga jual barang-barang; sepatu (pria & wanita), sabuk kulit, tas, baju, kacamata, ponsel dan lainnya juga bersaing dengan brand pendahulunya itu.

Melalui nama Prada pula, sang pewaris, Muccia Prada dinobatkan sebagai salah satu dari 30 wanita berpengaruh di Eropa (menurut American Financial Newspaper dan The Wall Street Journal). Banyak artis yang menjadi model Prada hingga menjadi pemakai tetap brand ini, diantaranya Cameron Diaz dan Uma Thurman.

error: Content is protected !!